RISET DAN AUDIT SUMBER
DAYA MANUSIA
Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan
Dosen Pengampu :
Parmin, S.E., M.M.
Disusun oleh:
1.
Arli
Indah Purnamasari ( 135501420 )
2.
Wahyu
Dwi Ariyanti ( 135501586 )
3.
Vicky
Hendri Kurniawan ( 135501583 )
Kelas :
IV R C
PROGRAM STUDI S1
MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU
EKONOMI PUTRA BANGSA
KEBUMEN
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Assalamungalaikum
Wr. Wb.
Puji
syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayat-Nya, makalah yang berjudul “Riset dan Audit Sumber Daya Manusia” dapat
terselesaikan dengan baik.
Makalah
ini disusun untuk pemenuhan tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan
dan untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.
Informasi
yang disajikan dalam bentuk makalah ini diperoleh dari berbagai sumber
informasi dan referensi.
Dalam
menyusun makalah ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Parmin,
S.E., M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Lanjutan, Orang tua yang selalu memberi arahan dan dukungan, teman-teman kelas
IV R C dan pihak-pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Besar harapan penyusun makalah ini dapat membantu pembaca untuk mengetahui
hal-hal yang terkait dengan riset dan audit sumber daya manusia. Penyusun juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.
Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi
lebih baik.
Wassalamungalaikum
Wr. Wb.
Kebumen,
Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL....................................................................................... i
KATA
PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR
ISI................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.
Latar
Belakang............................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................... 2
C.
Tujuan............................................................................................. 3
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................ 4
A.
Pengertian
Riset Sumber Daya Manusia........................................ 4
B.
Manfaat
Riset Sumber Daya Manusia............................................ 5
C.
Teknik
Riset Sumber Daya Manusia.............................................. 5
D.
Proses
Riset Sumber Daya Manusia............................................... 6
F.
Tujuan
audit sumber daya manusia................................................ 8
G.
Manfaat
Audit Sumber Daya Manusia........................................... 8
H.
Ruang
Lingkup Audit Sumber Daya Manusia............................... 10
I.
Pendekatan
Riset Terhadap Audit................................................. 10
J.
Instrumen
Audit Sumber Daya Manusia........................................ 12
K.
Kegiatan-kegiatan
Auditor dan Pelaksana Audit........................... 14
L.
Proses
Audit Sumber Daya Manusia.............................................. 15
M.
Laporan
Audit................................................................................ 16
BAB
III PENUTUP......................................................................................... 18
A.
Kesimpulan.................................................................................... 18
B.
Saran.............................................................................................. 19
REFERENSI.................................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber
daya manusia atau yang biasa dikenal dengan SDM adalah salah satu sumber daya
terpenting bagi terselenggaranya sebuah organisasi atau perusahaan karena
manusia sebagai pengerak dari segala aktivitas di dalam perusahaan agar dapat
mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan baik di bidang keuangan, pemasaran,
operasi dan produksi, maupun keadaan
lingkungan internal dan eksternal. Dalam suatu perusahaan akan
dibutuhkan adanya manajemen sumber daya
manusia untuk mengatur dan mengelola sumber daya manusia yang ada. Manajemen
sumber daya manusia menjadi sangat penting sebab akan memicu tercapainya tujuan
baik itu bagi perusahaan, individu maupun masyarakat.
Manajamen akan terselenggara efektif
dan efisien apabila dalam seluruh proses manajemen terjadi interaksi positif
antara para manajer teknis operasional yang bertanggung jawab atas
terselenggaranya tugas pokok dan fungsi organisasi dengan para pejabat dan
spesialis yang mengelola sumber daya manusia dalam organisasi. Manajer dalam
perusahaan harus ekstra kerja keras untuk memutahirkan tenaga kerjanya agar
dapat menerima berbagai perubahan teknologi yang baru. Oleh karena itu, di
dalam sebuah perusahaan sangat membutuhkan adanya riset sumber daya manusia untuk
memaksimalkan tujuan operasional
organisasi dan pribadi. Meningkatnya kebutuhan akan riset sumber daya manusia berhubungan dengan perubahan yang
cepat dalam komposisi tenaga kerja. Melalui riset dapat ditunjukkan cara mana
yang dapat dilakukan agar orang menerima perubahan sehingga mereka akan menjadi
tenaga kerja yang produktif. Hal itu, membuktikan bahwa riset dibutuhkan untuk
menentukan bagaimana tujuan tenaga kerja yang baru dapat dipadukan kebutuhan
tenaga kerja lainnya. Bukan hanya itu saja riset sumber daya manusia juga
digunakan untuk melakukan perencanaan, seleksi, perekrutan maupun pengembangan
tenaga kerja yang terdapat dalam perusahaan tujuannya agar dapat memperoleh
tenaga kerja yang professional dan produktif.
Adanya riset sumber daya manusia
juga membutuhkan adanya audit untuk menjalankan salah satu fungsi manajemen
yaitu pengawasan tujuannya agar dapat menjamin terselenggaranya kegiatan
perusahaan yang sesuai dengan prinsip seperti efisiensi, efektivitas,
produktifitas, koordinasi dan fungsional. Audit sumber daya manusia menjadi
penting karena di dalam suatu perusahaan tidak mungkin tenaga kerja tidak
melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugasnya. Jika audit diselengarakan dan
penilaian atas hasil audit dilakukan dengan tepat maka permasalahan dapat
terdeteksi lebih dini dan dapat diatasi sebelum menjadi serius. Audit juga
dapat memberikan sumbangan penting dalam pemeliharaan hubungan yang serasi
antara bagian kepegawaian dengan para manajer teknikal dan fungsional. Oleh
sebab itu, Riset dan Audit Sumber Daya Manusia sangat dibutuhkan bagi
terselnggaranya organisasi/ perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apa
yang dimaksud dengan riset sumber daya manusia?
2.
Apa
saja manfaat riset sumber daya manusia?
3.
Apa
saja teknik riset sumber daya manusia?
4.
Bagaimana
proses riset sumber daya manusia di dalam perusahaan?
5.
Apa
yang dimaksud dengan audit sumber daya manusia?
6.
Apa
saja tujuan dan manfaat audit sumber daya manusia?
7.
Apa
saja ruang lingkup audit sumber daya manusia?
8.
Bagaimana
pendekatan riset terhadap audit sumber daya manusia?
9.
Apa
saja instrumen audit sumber daya manusia?
10.
Apa
saja kegiatan auditor dan siapa pelaksana audit?
11.
Bagaiman
proses audit sumber daya manusia dalam perusahaan?
12.
Apa
yang dimaksud dengan laporan audit dan bagaimanakah formatnya?
C. Tujuan
1.
Pemenuhan
tugas kelompok mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan di semester
4.
2.
Menambah
wawasan dan pengetahuan tentang riset dan audit sumber daya manusia yang terdapat
dalam suatu perusahaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Riset Sumber Daya Manusia
Di era
globalisasi dimana semakin banyak perubahan terutama dalam bidang teknologi dan
ilmu pengetahuan yang akan menuntut manajer untuk mulai
meningkatnya kebutuhan akan riset sumber daya manusia sebab berhubungan
erat dengan perubahan yang cepat dalam komposisi tenaga kerja. Manajer juga
harus berjuang memutakhirkan tenaga kerja mereka agar para karyawan menerima
perubahan. Melalui riset dapat ditunjukkan cara mana yang dapat dilakukan agar
orang menerima perubahan sehingga mereka akan menjadi tenaga kerja yang
produktif.
Riset sumber daya manusia didefinisikan sebagai semua
kegiatan yang melibatkan proses perancangan, pengumpulan, penganalisisan, dan
pelaporan informasi, dengan tujuan untuk memperbaiki pembuatan keputusan yang
berkaitan dengan pengidentifikasian, pemecahan masalah dan penentuan peluang
dalam sumber daya manusia. Tujuan dari riset sumber daya manusia yang terdapat
dalam perusahaan yakni untuk memodifikasi gaya managerial dan struktur
organisasi yang tepat dan untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada. Dengan
adanya riset maka akan membantu menjelaskan mengapa seorang individu sukses
disebuah perusahaan dan gagal diperusahaan lainnya dengan pekerjaan yang
serupa, dapat menentukan karyawan mana yang dapat memanfaatkan pelatihan, jenis
pelatihan dan pengembangan apa yang dibutuhkan, dapat menunjukan bahwa faktor
internal serta untuk mengidentifikasi karakteristik-karakteristik karyawan yang
memiliki kemungkinan kecelakaan kerja yang lebih tinggi.
Di dalam pengertian riset sumber daya manusia terdapat
beberapa point utama seperti, terdiri dari beberapa tahapan/ proses, hasil
akhir berupa informasi dan ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan
manajemen sumber daya manusia.Informasi yang terdapat dalam riset harus
berkualitas artinya harus relevan ( informasi berhubungan dengan masalah riset
SDM ), akurat ( informasi tersebut tepat/ benar ), reliabel ( informasi dapat
dipercaya kebenarannya), valid (informasi memiliki kekonsistenan) dan aktual ( informasi terbaru ) serta
berguna bagi manajemen.
B. Manfaat Riset Sumber Daya Manusia
Riset sumber daya manusia memiliki manfaat yang penting bagi
perusahaan antara lain seperti:
1. Membantu menjelaskan mengapa seorang individu
sukses disebuah perusahaan dan gagal diperusahaan lainnya dengan pekerjaan yang
serupa.
2. Menentukan karyawan-karyawan mana
yang dapat memanfaatkan pelatihan,serta jenis pelatihan dan pengembangan apa
yang dibutuhkan .
3. Menentukan sikap karyawan berkenaan
dengan masalah gaji.
4. Riset dapat menunjukan bahwa faktor
internal, seperti kondisi kerja ,dapat memiliki efek yang merusak terhadap
produktifitas perusahaan dan kepuasan kerja.
5. Mengidentifikasi
karakteristik-karakteristik karyawan yang memiliki kemungkinan kecelakaan
kerja yang lebih tinggi.
C. Teknik Riset Sumber Daya Manusia
Ada 2
metode yang digunakan untuk riset SDM sebagai berikut:
a. Metode Penyelidikan
1. Studi
kasus
Studi kasus adalah penelitian ke
dalam sebab-sebab yang mendasari permasalahan tertentu dalam sebuah pabrik,
sebuah departemen, atau sebuah kelompok kerja. Hasil riset diterapkan hanya
pada seperangkat permasalahan tertentu dan tidak dapat digeneralisasikan pada
kelompok atau permasalahan yang lain.
2. Umpan Balik Survei
Dalam pelaksanaan survei, informasi dikumpulkan dari
responden dengan menggunakan kuesioner. Survei dilakukan pada penelitian yang
menggunakan sampel dan informasi yang dikumpulkan melalui sampel tersebut. Kuesioner
ini digunakan untuk mengumpulkan dan mengukur sikap-sikap karyawan.
3. Eksperimen
Eksperimen merupakan penelitian yang
dilakukan dengan memodifikasi variabel tertentu. Eksperimen sangat sesuai untuk
pengujian hipotesis tertentu dan dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel
intervensi atau variabel eksperimen efektif atau tidak. Pelaksanaan eksperimen
memerlukan konsep dan variabel yang jelas serta pengukuran yang cermat.
Eksperimen dapat dilakukan dengan atau tanpa kelompok pembanding.
b. Metode Kuantitatif
1. Analisis Korelasi : digunakan untuk mengukur tingkat asosiasi yang ada antara
dua atau lebih variabel.
2. Analisis Regresi : dimanfaatkan untuk melihat hubungan antara dua atau lebih
variabel kuantitatif sehingga satu variabel dapat diprediksikan dari variabel
lainnya.
3. Analisis Diskriminan : digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
membedakan antara dua atau lebih kelompok dalam satu populasi.
4. Analisis Time Series : suatu variasi dari analisis regresi, dimana variable
independen dinyatakan dalam unit-unit waktu.
D. Proses Riset Sumber Daya Manusia
Dalam melakukan riset ada beberapa
proses yang harus dilakukan seperti:
1. Mengenali masalah
Mengenali permasalahan dalam riset adalah merupakan hal yang
mutlak, karena dalam riset itu sendiri untuk menguraikan masalah.
2. Merumuskan masalah
Langkah berikutnya dalam suatu riset adalah merumuskan
rumusan masalah secara jelas. Rintangan utama yang harus diatasi adalah
bahwa permasalahan bukan gejalanya yang harus ditentukan.
3. Memilih metode penelitian
Metode yang digunakan tergantung
pada sifat riset. Namun, sebagian besar riset sumber daya manusia menggunakan
metode kasus dan survei.
4. Mengumpulkan data/ menyeleksi
instrumen riset yang tepat
Penyeleksian instrumen riset tergantung dari tujuan riset
itu sendiri. Berbagai instrumen kuantitatif untuk digunakan oleh periset sumber
daya manusia. Para manajer tidak perlu menjadi seorang pakar dalam teori
statistik untuk memanfaatkan instrumen itu.
5. Pengolahan data dan interpretasi
hasil
Orang yang paling dekat dengan permasalahan harus
berpartisipasi dalam menginterpretasikan hasil riset. Seandainya pihak luar
saja yang mencoba untuk melakukan hal ini, maka mereka sering tiba pada
kesimpulan yang aneh.
6. Melakukan tindakan
Langkah ini termasuk langkah yang paling sulit dalam suatu
riset. Karena tidak jarang tindakan yang diambil bukan menyelesaikan masalah,
justru menimbulkan masalah baru. Dengan demikian, manfaat riset hanya disadari
apabila tindakan diambil untuk memecahkan masalah yang ada.
7. Evaluasi tindakan
Upaya riset belum bisa dikatakan
tuntas, jika belum sampai pada evaluasi tindakan yang telah diambil. Evaluasi
memerlukan suatu penilaian yang objektif ikhwal tindakan yang telah memecahkan
masalah, dan bagaimana caranya. Revisi mungkin dibutuhkan, atau bahkan seluruh
rancangan riset mungkin perlu dipikirkan kembali jika pengambilan tindakan
ternyata tidak mampu atau kurang mampu menyelesaikan masalah.
E. Pengertian
Audit Sumber Daya Manusia
Di
dalam manajemen ada 4 fungsi salah satunya adalah fungsi pengawasan. Fungsi
pengawasan ini sangatlah dibutuhkan bagi perusahaan atau organisasi tujuannya
untuk menjaga dan mengamankan harta milik perusahaan
dari penyimpangan baik oleh pihak intern perusahaan maupun ekstern. Bukan hanya
itu saja, tetapi juga dibutuhkan untuk mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi
kerja, mematuhi kebijakan manajemen serta mencapai sistem manajamen informasi yang
baik. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menjalankan fungsi
pengawasan yaitu audit. Audit itu sendiri adalah suatu proses menghimpun dan
mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan yang terukur dari suatu kesatuan
ekonomi yang dilakukan oleh seseorang/ kelompok yang memiliki kemampuan dan
independensi dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat
kesesuaian dan keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Sedangkan yang dimaksud dengan Audit
Sumber Daya Manusia adalah pemeriksaan kualitas
kegiatan sumber daya manusia secara
menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam arti
mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan
menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan. Melalui audit sumber daya manusia yang terdapat dalam perusahaan maka akan
dapat menemukan permasalahan dan memastikan kepatuhan terhadap berbagai
peraturan perundangan-undangan dan rencana-rencana strategis perusahaan.
F.
Tujuan Audit Sumber Daya
Manusia
Audit sumber daya
manusia dilakukan dalam suatu perusahaan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mencari hal-hal yang berpotensi
menimbulkan masalah serius di kemudian hari.
2. Mencari area yang dapat dilakukan
perbaikan dan improvement.
3. Sebagai alat dokumentasi untuk
merger, akuisisi maupun reorganisasi.
4. Untuk mencari tahu seberapa jauh
pemenuhan sistem dengan standar, peraturan dan regulasi yang ada.
5. Menilai efektifitas SDM.
G. Manfaat
Audit Sumber Daya Manusia
Pentingnya melakukan
audit sumber daya manusia didalam suatu perusahaan dapat dilihat dari 3 sudut
pandang:
1. Untuk
kepentingan pemenuhan berbagai ketentuan perundangan-undangan yang berlaku
2. Untuk
kepentingan dalam menentukan imbalan yang diberikan kepada tenaga kerja sebab
bukan hanya memberikan gaji ataupun upah melainkan semua biaya finansial yang
perlu menerapkan suatu sistem imbalan tertentu seperti prinsip keadilan,
perbandingan dan kewajaran.
3. Untuk
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kerja sebab akan mempengaruhi
seluruh aspek kekaryaan para tenaga kerja.
Melakukan audit sumber
daya manusia didalam suatu perusahaan tentunya akan memberikan berbagai manfaat
seperti:
1.
Mengidentifikasi
kontribusi yang dapat diberikan bagian kepegawaian kepada organisasi/
perusahaan dalam usaha mencapai tujuan dan sasarannya.
2.
Menumbuhkan citra
profesional dari bagian kepegawaian
3.
Mendorong para pejabat
dan petugas pengelola sumber daya manusia untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilannya
4.
Memperjelas tugas,
wewenang dan tanggung jawab bagian kepegawaian agar tidak terjadi duplikasi
tugas, wewenang dan tanggung jawab para manajer fungsional dan operasional yang
sering menjadi salah satu sumber ketidakserasian hubungan kerja
5.
Mendorong keseragaman
penerapan berbagai kebijaksanaan yang telah ditetapkan
6.
Meningkatkan kemampuan
bagian kepegawaian bersikap proaktif artinya mampu mengantisipasi kemungkinan
timbulnya permasalahan dan mengambil langka-langkah yang perlu diambil sebelum
permasalahan berubah menjadi krisis
7.
Menjamin ketaatan
organisasi beserta seluruh komponennya kepada berbagai peraturan
perundang-undangan yang diterbitkan oleh pemerintah serta ketentuan yang
berlaku khusus bagi organisasi yang bersangkutan
8.
Turut serta memikirkan
dan berperan dalam meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktifitas kerja
seluruh pekerja
9.
Menciptakan iklim kerja
sedemikian rupa sehingga para anggota organisasi termasuk yang berkarya di
bagian kepegawaian siap secara teknikal dan mental menerima perubahan yang
terjadi
10. Menjamin
bahwa sistem informasi kepegawaian selalu mutakhir, akurat, dapat dipercayai
dan mudah digunakan untuk berbagai kepentingan seperti perekrutan, perencanaan
karir, pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia.
H. Ruang
Lingkup Audit Sumber Daya Manusia
Tujuan
audit ini adalah mengevaluasi kegiatan-kegiatan sumber daya manusia dengan
maksud untuk menilai efektifitas, mengenali aspek-aspek yang masih dapat
diperbaiki, mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam, menunjukan kemungkinan-kemungkinan
perbaikan dan membuat rekomendasi untuk melaksanakan perbaikan-perbaikan
tersebut. Dalam pelaksanaan audit dalam suatu perusahaan hendaknya mencakup
evaluasi terhadap fungsi-fungsi personalia, penggunaan prosedur-prosedur
personalia oleh manajer dan dampak dari kegiatan tersebut pada sasaran-sasaran
dan kepuasan karyawan. Secara garis besar ruang lingkup audit sumber daya
manusia mencangkup fungsi SDM yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan seperti:
1. Rekrutmen
atau penarikan SDM, mulai dari proses perencanaan kebutuhan SDM hingga proses
seleksi dan penempatan.
2. Pengelolaan
(pemberdayaan) SDM, meliputi semua aktivitas pengelolaan SDM setelah ada di
perusahaan, dimulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian
kinerja pegawai.
3. Pemberhentian
atau pemutusan hubungan kerja (PHK) karena mengundurkan diri maupun pemecatan
akibat pelanggaran aturan perusahaan, atau disebabkan pegawai memasuki usia
pensiun.
I.
Pendekatan Riset Terhadap Audit
Didalam melakukan audit
ada beberapa pendekatan riset sumber daya manusia yang dapat diterapkan pada
perusahaan, antara lain:
1. Pendekatan
Komparatif (Perbandingan )
Jika menggunakan
pendekatan ini maka tim audit akan membandingan perusahaan dengan perusahaan
lain dengan tujuan untuk membandingkan hasil-hasil kegiatan sumber daya manusia
atau program-programnya. Hal ini akan membantu tim audit untuk mendeteksi
bidang-bidang yang memerlukan perbaikan. Bagi tim audit mengusulkan berbagai
perbaikan tidaklah sulit sebab mereka dapat mencontoh langka-langkah yang telah
diambil oleh organisasi lain yang menghadapi masalah yang sama.
2. Pendekatan
Wewenang dari Luar ( Penggunaan Konsultan )
Tim audit
menggantungkan pada penemuan oleh para ahli/ konsultan dari luar perusahaan
sebagai standar dimana kegiatan/ program sumber daya manusia dievaluasi.
Temuan-temuan riset yang dipublikasikan akan dapat membantu diagnosis terhadap
berbagai penyebab timbulnya masalah sumber daya manusia. Tetapi ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan jika menggunakan
konsultan yaitu kerangka tugas konsultan harus dibuat seeksplisit
mungkin, manajemen puncak harus dapat menjamin akses terhadap informasi yang
diperlukan benar-benar terbuka, konsultan perlu menjalani suatu program
orientasi dan manajemen perlu menyadari bahwa kemampuan kerja konsultan
terbatas.
3. Pendekatan
Statistik
Tidak semua hasil
temuan penelitian dapat ditransformasikan menjadi angka statistik tetapi dengan
adanya kemajuan teknologi informasi akan ada banyak hasil temuan penelitian
yang dapat dinyatakan dalam data statistik. Dengan mengunakan pendekatan ini,
tim audit akan menyusun standar-standar secara statistik sehingga nantinya tim
audit dapat menemukan kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki.
4. Pendekatan
Kepatuhan (Ketaatan )
Didalam suatu
perusahaan tidak ada salahnya untuk menerapkan ketaatan atau kepatuhan baik itu
terhadap peraturan perundang-undangan maupun peraturan perusahaan yang telah
disepakati bersama. Dengan mengunakan pendekatan ini, tim audit akan mengambil
sampel elemen-elemen sistem informasi untuk memeriksa pelanggaran terhadap
berbagai hukum, kebijaksanaan atau prosedur perusahaan.
5. Pendekatan
MBO ( Management By Objectives )
Jika menggunakan
pendekatan ini maka tim audit harus membandingkan hasil-hasil kegiatan sumber
daya manusia dengan tujuan yang telah ditentukan sehingga bidang pelaksanaan
kerja yang jelak akan dapat dideteksi
dan dilaporkan.
Semua
pendekatan-pendekatan diatas dapat digunakan oleh tim audit tetapi pada
dasarnnya tergantung pada kegiatan sumber daya manusia tertentu yang dievaluasi.
J.
Instrumen Audit Sumber
Daya Manusia
Kegitan
audit dilakukan dengan cara pengumpulan data atau dengan kata lain melalui
penelitian yang nantinya akan digunakan perusahaaan untuk menentukan strategi
di masa yang akan datang. Oleh karena itu, membutuhkan berbagai teknik
penelitian agar sasaran dapat tercapai artinya memperoleh informasi sebanyak
mungkin sehingga akan diperoleh gambaran yang selengkap mungkin mengenai
kegiatan yang dilakukan oleh manajemen sumber daya manusia. Ada beberapa instrumen
pengumpulan informasi yang membantu dalam menghimpun data aktivitas-aktivitas
sumber daya manusia seperti:
1. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang paling populer dalam
pengumpulan informasi, termasuk informasi dalam rangka menyelenggarakan audit
kepegawaian. Melakukan wawancara dengan karyawan dan manajer akan membantu tim audit mencari
bidang-bidang yang membutuhakan perbaikan. Komentar dan kritik dari karyawan
dapat menunjukkan tindakan-tindakan yang harus diambil oleh departemen untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Demikian juga saran manajer dapat mengungkapkan
cara-cara untuk memberikan mereka servis yang lebih baik.
2. Kuesioner
Kuesioner meupakan salah
satu instrumen yang dapat dilakukan untuk pengumpulan data sebab wawancara
dianggap akan menyita waktu, tenaga dan biaya yang mahal serta jumlah orang
yang diwawancarai terbatas. Oleh karena itu, banyak departemen sumber daya
manusia yang menggunakan kuisioner untuk memperluas lingkup riset dan dapat
memberikan jawaban-jawaban yang lebih terbuka dibandingkan wawancara tatap
muka. Salah satu manfaat pengunaan teknik ini karena responden tidak diharuskan
mengungkap identitasnya, bersifat anonom, jawabannya lebih bersifat objektif
dan dapat dicapai jumlah responden yang relatif besar.
3. Arsip Kepegawaian
Teknik untuk
mengumpulkan berbagai informasi / data lainya yaitu dengan mempelajari dokumen
kepegawaian. Jika dokumen tersebut dikelola dengan baik maka berbagai informasi
akan dapat digali seperti keselamatan, kondisi kesehatan, jenis, bentuk, dan
intensitas keluhan, pengupahan dan penggajian, tingkat kemangkiran dan
perpindahan, hasil berbagai tes, mutasi kepegawaian, hasil pendidikan dan
pelatihan serta hubungan industrial.
4. Informasi Eksternal
Bukan hanya informmasi
dari internal saja tetapi informasi eksternal juga tidak kalah penting dalam
melakukan audit sebab akan menjadi bahan pertimbangan dan untuk mengungkap
perspektif lain yang tidak diperoleh dari peralatan-peralatan sebelumnya.
Sumber-sumber informasi eksternal dapat diperoleh dari instansi pemerintah,
kamar dagang, industri maupun berbagai asosiasi. Bukan hanya itu saja, tetapi
tim peneliti juga dapat memperoleh data dari sumber lain seperti lembaga
penelitian dan pengembangan, lembaga pendidikan dan perusahaan konsultan.
Dengan informasi yang didapat dari eksternal kemungkinan akan dapat
mempermudahkan tim peneliti untuk mengumpulkan berbagai data yang dibutuhkan.
5. Percobaan Personalia
Peralatan yang dapat
tersedia bagi tim audit yaitu percobaan lapangan. Percobaan ini memungkinkan
departemen sumber daya manusia untuk membandingkan kelompok percobaan dan
kelompok pengendalian dibawah kondisi normal.
K. Kegiatan-Kegiatan
Auditor dan Pelaksana Audit
Kegiatan audit ini sendiri dapat
dikategorikan ke dalam tiga bidang utamanya yang tentu fokusnya ada pada audit
sumber daya manusia, antaranya terdiri atas:
1. Policy audit/manajemen audit atau
penilaian yang dilaksanakan secara sistematis dan independen, berorientasi ke masa
depan terhadap: keputusan dan kebijakan yang dilakukan oleh manajemen yang
bertujuana untuk meningkatkan kualitas SDM melalui perbaikan pelaksanaan fungsi
manjemen, pencapaian rencana yang sudah ditetapkan serta pencapaian sosial
objektif.
2. Performance/Operasional audit,
merupakan suatu kegiatan penilaian yang sistematis yang dilaksanakan secara
objektif dan independen berorientasi atas masa depan untuk semua kegiatan yang
ada dalam suatu perubahan yang utamanya dalam bidang SDM.
3. Financial audit, yang mempunyai
orientasi pengujian / penilaian secara independen dan objektif atas tingkat kewajaran
dan kecermatan serta data keuangan untuk memberikan perlindungan keamanan asset
perusahaan dengan melakukan evaluasi kelayakan internal kontrol yang di
tetapkan.
Dalam melaksanakan audit tentuanya
ada tim khusus yang ditunjuk perusahaan seperti:
1. Auditor internal (Inspektur di Badan Pengawasan Internal)
2. Biro SDM atau
spesialis SDM yang ditunjuk (self assessment)
3. Biro SDM/tenaga
spesialis SDM senior untuk non-SDM
L. Proses
Audit Sumber Daya Manusia
Dalam melakukan audit,
tim audit harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Perencanaan
audit
Dalam melakukan
perencanaan audit, tim audit harus menentukan tujuan, ruang lingkup, latar
belakang informasi mengenai kegiatan yang akan diperiksa, menentukan sumber
daya yang diperlukan, melakukan survei, membuat program audit, penentuan
pelaksanaan audit serta mendapat persetujuan untuk pelaksanaannya.
2. Pengujian
dan evaluasi terhadap informasi
Setelah melakukan
perencanaan yang matang, maka tim audit harus melakukan pengujian dan
mengevaluasi terhadap berbagai informasi yang telah didapatkan baik itu
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan dan mendokumnetasikan informasi
yang diperoleh untuk menunjang hasil-hasil audit.
3. Melakukan
prosedur-prosedur audit seperti memilih teknik pengujian dan sampling yang akan
digunakan dalam melakukan audit.
4. Melakukan
pengawasan terhadap proses pengumpulan, penganalisisan, penginterpretasian dan
pendokumentasian tujuannya untuk menjamin tercapainya sasaran audit.
5. Kertas
kerja audit yang berisi semua informasi, analisis, penemuan dan rekomendasi
yang dilaporkan harus diperiksa oleh atasan audit.
Sedangkan
proses dari audit terdiri dari:
1.
Mengkomunikasikan gagasan
dan makna audit SDM dan menekankan berbagai
manfat yang dapat diperoleh, serta mendapatkan dukungan manajemen puncak.
2.
Memilih personalia dengan
berbagai ketrampilan dan menyusun tim audit, serta memberikan pelatihan
yang dibutuhkan.
3.
Mengumpulkan data dari
berbagai jenjang, fungsi dan unit yang berbeda dalam organisasi.
4.
Menyiapkan laporan audit
bagi para manajer lini dan evaluasi departemen
SDM.
5.
Membahas laporan dengan
para manajer pengoperasian terkait yang kemudian menindaklanjuti
hasil evaluasi.
6.
Memasukkan berbagai
tindakan korektif ke dalam proses penetapan sasaran operasi organisasi
regular
M. Laporan
Audit
Pengumpulan
informasi dalam rangka audit sumber daya manusia akan ada manfaatnya baik untuk
kepentingan daya guna maupun hasil guna pengelolaan sumber daya manusia apabila
dituangkan dalam bentuk suatu laporan yakni laporan audit. Laporan audit sumber
daya manusia diartikan sebagai suatu deskripsi komprehensif yang berisi hasil
pengolahan temuan dari kegitatan audit sumber daya manusia yang mencangkup
penghargaan terhadap praktek efektif dan rekomendasi bagi perbaikan praktek
yang tidak efektif, Laporan audit memuat tentang kesimpulan, saran dan berbagai
informasi yang akurat. Laporan audit ini, nantinya akan bermanfaat bagi manajer
operasi, manajer dalam departemen sumber daya manusia, manajer sumber daya
manusia dan para karyawan dalam suatu perusahaan. Dengan adanya laporan ini
maka para manajer akan dapat memecahkan berbagai masalah, memusatkan pada
bidang yang memiliki potensi terbesar bagi peningkatan kontribusi departemen
kepada perusahaan, dapat menyusun rencana jangka panjang untuk memperbaharui
kegiatan krusial, dapat mengidentifikasi sasaran baru departemen dan dapat menentukan
standar-standar yang dapat digunakan tim audit pada pelaksanaan berikutnya.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila menyusun laporan audit, sebagai
berikut:
1.
Laporan harus tersusun
secara sistematik sehingga akan mudah dipahami oleh berbagai pihak
2.
Bahasa yang digunakan
harus sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang tidak tepat.
3.
Informasi yang terdapat
dalam laporan harus bersifat aktual
4.
Bahan yang terdapat
dalam laporan juga harus dapat digunakan untuk kepentingan manajemen sumber
daya manusia di masa yang akan datang.
Di
dalam sebuah laporan audit terdapat beberapa bagian seperti:
1. Judul
2. Daftar
isi
3. Ringkasan
dan kesimpulan yang berguna bagi pimpinan eksekutif puncak
4. Masalah-masalah
pokok baik itu tujuan audit, analisis maupun evaluasi
5. Kesimpulan
dan saran
6. Isi
dari laporan audit seperti data, fakta, pandangan, serta alasan yang merupakan
dasar kesimpulan dan saran
7. Sumber
data
8. Lampiran
yang dianggap penting
Laporan
audit harus disusun secara sistematik, jelas ruang lingkup dan tujuannya,
ringkas, menyajikan semua fakta secara lengkap dan tidak memihak serta temuan
dan kesimpulan secara objektif sehingga dapat meninjau kembali fakta dan
menilai laporan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan penyusun dapat menyimpulkan bahwa riset dan audit sumber daya
manusia memang sangat penting untuk dilaksanakan dalam perusahan agar dapat
membantu mencapai visi, misi dan memaksimalkan tujuan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan. Dimana riset sumber daya manusia dibutuhkan dalam rangka menentukan
bagaimana tujuan dari anggota tenaga kerja yang baru dapat diintegrasikan
dengan tenaga kerja lainnya dari organisasi, membantu menjelaskan mengapa
seorang individu sukses disebuah perusahaan dan gagal diperusahaan lainnya
dengan pekerjaan yang serupa, dapat menentukan karyawan-karyawan mana yang
dapat memanfaatkan pelatihan,serta jenis pelatihan dan pengembangan apa yang
dibutuhkan, untuk menentukan sikap karyawan berkenaan dengan masalah gaji,
dapat menunjukan bahwa faktor internal seperti kondisi kerja dapat memiliki
efek yang merusak terhadap produktifitas perusahaan dan kepuasan kerja serta
untuk mengidentifikasi karakteristik-karakteristik karyawan yang memiliki
kemungkinan kecelakaan kerja yang lebih tinggi. Dengan adanya riset maka
perusahaan akan mendapatkan karyawan mau menerima perubahan dan produktif
sehingga dapat memberikan kontribusi positif yang dapat memajukan perusahaan.
Riset biasa digunakan untuk perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen,
pengembangan, menentukan kompensasi dan sangat dibutuhkan dibidang kesehatan
dan keselamatan kerja.Dalam melakukan riset sumber daya manusia terdapat 2
metode yang dapat dipilih, baik itu melalui metode penyelidikan maupun
menggunakan metode kuantitatif. Masing-masing metode memiliki keunggulan
tersendiri yang dapat mempermudahkan perusahaan dalam melakukan riset sumber
daya manusia.
Bukan hanya riset saja yang
dibutuhkan oleh suatu perusahaan tetapi audit juga tidak kalah penting, dimana
audit digunakan sebagai perwujudan dari salah satu fungsi manajemen yaitu pengawasan.
Audit sumber daya manusia akan membantu perusahaan untuk menjaga, mengamankan
harta dan mencegah adanya penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan. Hasil informasi signifikan hasil penilaian auditor akan membantu pimpinan untuk membantu mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi oleh departemen.
Hasil audit SDM dapat menjadi masukan berharga untuk referensi dalam membuat
keputusan atau mengambil kebijakan tentang SDM sehingga pengelolaan SDM dapat
lebih sesuai dengan perencanaan organisasi jangka panjang. Untuk menghasilkan
informasi yang dibutuhkan dapat melalui berbagai sumber yang dianggap dapat
memberikan informasi yang akurat baik itu melalui wawancara, kuesioner, arsip
kepegawaian, informasi eksternal maupun melalui percobaan personalia. Dalam
melakukan audit juga harus menggunakan proses sistematis sehingga nantinya akan
menghasilkan informasi untuk menyelesaikan maupun mencegah adanya permasalahan
sebelum serius dan sulit diatasi.
Pada dasarnya riset dan audit sumber
daya manusia sama-sama memiliki manfaat yang dapat membantu perusahaan untuk
mencapai sasaran dan tujuannya. Keduanya memang harus dijalankan agar
perusahaan dapat berjalan efektif dan efisien sehingga di masa yang akan datang
perusahaan akan mengalami kemajuan yang pesat.
B. Saran
Setelah
makalah yang berjudul “Riset dan Audit Sumber Daya Manusia” terselesaikan,
diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca
agar lebih mengetahui dan memahami bagaimana riset dan audit sumber daya
manusia yang biasa diterapkan dalam suatu perusahaan.
Makalah ini
tentunya masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih
baik lagi.
REFERENSI
Handoko, T. Hani. 2011.
Manajemen Personalia & Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Oei, Istijanto. 2010. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
Gramedia.
Priyono. 2013. “Bab X Audit dan Riset Sumber Daya Manusia”.
Diakses dari http://priyonodr.com/backlama/index.php/materi-kuliah/msdm-ii/118-bab-x-audit-dan-riset-sumber-daya-manusia pada tanggal 25 Maret 2015.
Rohani, Fitri. 2013.”Pengertian, Sistem & Proses Audit
Sumber Daya Manusia”. Diakses dari http://inirohani.blogspot.com/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
pada tanggal 20 Maret 2015.
Siagian, Sondang P.
2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Makasih infonya kak.. salam kenal. Samasama mahasiswa putra bangsa nih ;)
BalasHapusMakasih infonya .. Sangat bermanfaat
BalasHapus